Pada siang hari
yang lumayan panas, tepatnya pada hari Rabu, 16 November 2016 saya dan teman
saya sedang berjalan di daerah jalan pasar baru Bandung. Ketika itu saya
melihat di depan toko yang tutup di pinggir jalan pasar baru ada seorang nenek
yang sudah renta sedang menjajakan barang dagangannya. Beliau menata barang
yang beliau bawa dari rumah dan menjual kue-kue seperti onde-onde, molen dan
lain-lain seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Siang yang cukup
panas dan terik tak mengalahkan semangat nenek yang bernama Nenek Tini itu
untuk berjualan. Berbekal dagangan kue, keripik, telor asin dan barang dagangan
lain serta air putih dari rumahnya, Nenek Tini yang berusia 72 tahun ini tetap
semangat menjajakan barang dagangannya. Beliau menunggu orang-orang untuk
membeli kue-kue nya, sebab beliau tidak kuat apabila harus berjalan dan
menawarkan barang dagangannya kepada orang-orang sekitar. Banyak orang melihat
tetapi tidak menghiraukan kue yang dijual oleh Nenek Tini. Beliau dengan sabar
menunggu dan berharap orang-orang yang lewat di depan beliau membeli
dagangannya.
Langkah dan niat
Nenek Tini saat hendak akan berjualan selalu diiringi dengan doa dan harapan.
Nenek Tini tak berhenti berharap, “Rezeki mah timana wae neng, teu aya nu
terang. Emak mah ngan tiasa usaha ieu kangge emam sareng keluarga”(Rezeki itu
darimana saja, siapa yang tahu. Nenek mah Cuma bisa usaha ini buat makan sama
keluarga), ujar nenek Tini. Tuhan akan membantu dan tak akan memberikan beban
yang tak sanggup ditanggung oleh hambanya. Maka dari itu Nenek Tini yakin bahwa
dengan beliau berjualan kue merupakan pekerjaan yang halal dan akan membawa
rezeki baginya.