Senin, 26 September 2016

Salah milih jurusan? Tentu tidak



Selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan Selamat malam semua~~ (Biar bisa di baca kapan aja gitu wkwk)
Salam kenal, nama saya Meitsara Sakinah. Ga pake mawadah atau waromah ya, sakinah aja biar tentram bacanya gitu. Asal saya dari Garut Jawa Barat. Tentu saya lahir di Garut pada tanggal 13 Mei 1996. 13 bukan angka yang identic sama angka sial ko. Sekarang saya sedang berjuang untuk menjadi sarjana yang bergelar S.Sos di Uin Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Hubungan Masyarakat (Public Relation). Saya sedang memasuki semester ke lima saat ini.
Kenapa saya memilih hubungan masyarakat saat dahulu kala? Begitu yakinnya saya memilih jurusan tersebut karena yang saya ketahui tentang hubungan masyarakat saat itu hanya bekerja dibelakang layar tidak seperti jurnalistik yang bisa menjadi presenter dan sebagainya. Tetapi setelah saya resmi menjadi mahasiswa jurusan Hubungan Masyarakat, pikiran saya sangatlah salah. Hubungan masyarakat lebih berhubungan dengan orang banyak dan dituntut untuk membangun sebuah relasi dengan banyak orang. Apakah saya telah salah memilih jurusan? Mungkin ya pada saat itu, karena saya sangat pemalu dan sedikit berbicara. Bagaimana saya bisa menjadi seorang praktisi humas apabila saya pemalu dan tidak pandai untuk berkomunikasi? Saya yakin salah memilih jurusan saat dahulu kala.
Satu semester dijalani, dua, tiga, empat, dan sampailah saya di semester 5 sekarang. Saya tidak berpikiran lagi bahwa saya salah memilih jurusan saat ini. Hubungan masyarakat merupakan jurusan yang mengajarkan mahasiswanya untuk pandai berkomunikasi dengan banyak orang, bagaimana membangun sebuah relasi dan menjadikan seni dalam berkomunikasi. Menurut F.Rachmadi, Public Relatios dalam teori dan Praktek (1992: 7) menyebutkan bahwa Humas adalah, “ Usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara satu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidencedan image yang baik. Ini semua merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh humas untuk mencapai hubungan yang harmonis”.
Seorang praktisi humas sekarang banyak dibutuhkan, dan saya tak lagi menyesali masuk dan belajar tentang humas. Terakhir, doa saya semoga terkabul, menjadi seorang Public Relation yang ahli dan PR Perusahaan Asing. Aamiin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar